Friday, 11 May 2012

KETAHUI KARAKTERISTIK GOLONGAN DARAH KAMU


KARAKTERISTIK ANAK UNTUK TIAP GOLONGAN DARAH

Kepribadaian anak dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal anak. Sifat bawaan yang diturunkan dari orang dikenal sebagai faktor internal yang mempengaruhi kepribadian atau karakter seorang anak, sedangkan lingkungan dipercaya sebagai faktor eksternal anak yang akan mempengaruhi kepribadiannya. Saat ini, perkembangan terbaru terkait dengan faktor internal adalah adanya pengaruh golongan darah seseorang terhadap karakteristik individu tersebut. Penelitian tentang perbedaan karakter anak berdasarkan golongan darahnya juga telah mulai banyak dilakukan. 

Toshitaka Nomi menguraikan karakteristik anak berdasarkan golongan darah yaitu golongan darah O,A,B dan AB sebagai berikut:

1.  G
olongan Darah O

Secara umum, anak dengan golongan darah O adalah anak yang ingin menonjolkan diri, dan ia memiliki keinginan yang kuat untuk mencapai apa yang diinginkannya. Bahkan, anak sangat peduli terhadap kemenangan dan kekalahan. Sifat  kepemimpinannya yangg muncul dari anak bergolongan darah O ini juga sangat kuat, sehingga kadang anak terlihat sering memonopoli teman atau benda yang sedang disenanginya. 

Perilaku memeonopoli teman ini dapat terlihat dari kegiatan mengumpulkan teman sebagai ‘pasukannya’. Hal ini akan mudah terlaksana karena biasanya anak bergolongan darah O ini adalah anak yang bersahabat dan pandai berbicara atau merayu. Namun, pada suatu kondisi anak ini sangat tunduk pada orang lain yang lebih kuat dari dirinya, misalnya guru/dosen disekolah.

Anak bergolongan darah O juga adalah anak yang percaya diri, namun karena rasa percaya diri yang tinggi tersebut kadang anak berespon cepat terhadap suatu keadaan tanpa memirkan terlebih dahulu akibat dari tindakan yang dilakukan tersebut. Selain itu, anak akan terkesan sangat keras kepala karena merasa dirinya benar dan tidak mendengarkan orang lain sebelum berespon. Saat seseorang bertindak sesuai dengan keinginannya, maka anak ini sangat mudah tersentuh atau bahkan tersinggung, rasa ketersinggungan itu tidak ‘terpendam ‘ lama di hati si anak.

Golongan darah O kadang disebut sebagai golongan darah sosial karena bisa memberikan darahnya untuk transfusi darah ke golongan darah manapun. Hal ini terlihat juga dari keseharian anak bergolongan darah O yang bersifat supel dan senang membantu temannya. Sifat kemanusian dari anak bergolongan darah O ini sangat bisa terlihat. Selain sifat penolong yang jelas terlihat, anak ini juga akan memperlihatkan perasaan dengan jelas dan melalui perkataan yang juga jelas, sehingga anak bergolongan darah O ini terkesan sebagai anak yang ekspresif. Mereka ekspresif dalam berbicara dan bertindak. Anak ini juga mudah sekali memperlihatkan rasa sayangnya dengan bergelayut manja pada orang lain karena anak dengan golongan darah O ini sangat menyenangi kontak fisik.

Selain senang dengan kontak fisik dengan orang lain, anak bergolongan darah ini juga sangat antusias makan. Hal inilah yang mungkin membuat  anak dengan golongan darah ini memiliki gairah yang tinggi dalam hidupnya.

“dengan semangat dan percaya diri.....! kita pasti bisa...!!!
“kamu pasti bisa.....!!!!



2. Golongan Darah A

Secara umum, anak bergolongan darah A adalah anak yang perfeksionis. Hal ini tergambar dari kehatian-hatian yang diperlihatkan saat mereka mengerjakaan sesuatu. Sebelum bertindak, biasa anak bergolongan darah A ini berpikir dengan cermat apa yang akan mereka lakukan. Mereka akan melakukan hal yang tidak dilakukan dengan oleh orang lain, dengan tujuan agar mereka berbeda dari yang lain.

Saat melakukan aktifitas kelompok, anak bergolongan darah A enjga hubungan dengan orang lain dengan cara berusaha mengontrol emosi dan keinginannya. Anak ini akan terlihat lebih tenang dan santai karena kemampuannya mengendalikan emosi. Sikap ini mereka lakukan untuk menghindari terjadinya konflik atau pertentangan diantara mereka. Peraturan yang telah ditetapkan akan mereka ikuti dengan sangat baik, dan mereka akan memastikan bahwa peraturan itu dilaksanakan dengan baik juga. Prinsip ini seringkali membuat alasan pertengakaran anak bergolongan darah ini dengan anak ;lain yang tidak mematuhi peraturan.

Apabila terjadi pertengkaran dengan anak lain karena alasan ketidakptuhan ini, maka anak bergolongan darah A akan sulit sekali memaafkan anak yang tidak mematuhi peraturan. Berbeda dengan anak golongan darah lain yang memang lebih mudah untuk berbaikan dengan temannya. Keadaan “negatif” ini akan diperberat dengan sikap anak bergolongan darah A yang biasanya akan memikirkan apa yang dikatakan orang lain tentang dirinya. Seringkali dikatakan anak ini adalah anak yang sensitif terhadap perubahan lingkungan. Sisi baiknya adalah, anak juga sensitif terhadap temannya yang sedang membutuhkan bantuan. Anak bergolongan darah ini memiliki keinginan kuat untuk membantu temannya.

“hai.... kawan ini ada bingkisan untukmu....!!

“terima kasih kawan.... kamu baik sekali......!!!


3.Golongan Darah B

Seorang anak yang bergolongan darah B sangat menyukai kebebasan. Anak tidak suka dibatasi atau dikekang. Biasanya anak memiliki ide-ide yang berani dan unik. Anak ini tidak terlalu ingin berbeda dengan anak yang lain, yang penting mereka bisa melakukan hal yang disukainya. Sikap tidak mau dikekang dan hanya melakukan yang disukai ini menjadikan anak terlihat sebagai anak yang tidak stabil dan tidak mau dikontrol. Anak sulit untuk mengikuti perintah atau peraturan yang ada. Hal ini membuat karakter bergolongan darah B akan sangat bertolak belakang dengan anak bergolongan darah A.

Apabila dibandingkan dengan anak bergolongan darah A yang terlalu memirkan pendapat orang lain, maka anak yang bergolongan darah B tidak peduli dengan pemikiran orang lain tentang dirinya. Sehingga, walaupun mereka sedang berada dalam kelompok, seringkali mereka asyik dengan kegiataanya sendiri. Hal terpenting bagi mereka dapat melakukan hal yang menarik hatinya dan menyenangkan, ditambah lagi pada dasarnya anak ini sering beersikap sebagai anak pemalu. Yang sering menjadi masalah adalah anak merasa cepat bosan, tetapi apabila mereka telah fokus pada satu hal atau kegiatan, maka mereka akan berkonsentrasi dan menghasilkan sesuatu yang berguna.

“hai tomy...!! kamu mau kemana???? Ayo kumpul disini....!!
“ aku mau bebas... aku mau bebas bermain....!!

Hal lain yang menonjol pada anak bergolongan darah B ini adalah bahwa mereka menyukai keterbukaan. Anak ini mudah sekali membuka diri pada orang lain. Sikap ini sejalan dengan pemikirannya yang selalu kreatif, fleksibel dan kaya akan ide.


4.Golongan Darah AB

Perpaduan yang unik anatara karakteristik golongan darah A dan golongan darah B menyebabkan anak yang memiliki golongan darah AB ini berkepribadian unik. Hal ini terjadi karena gen yang dibawa oleh golongan darah A dan golongan B sangatlah kontras. Anak denga tipe golongan darah ini memiliki karakter anak golongan darah A yang tenang dan anak golongan darah B yang tidak stabiil. Anak ini pemalu sekaligus ceria, dimana mood anak bisa berubah secara tiba-tiba.

Seimabng  adalah kata yang tepat untuk menggambarkan perilaku anak dengan golongan darah AB ini.  Anak biasanya akan menggunakan cara berpikir golongan darah A dan golongan darah B sebelum bertindak. Anak akan berpikir secara adil dengan berbagai macam pertimbangan. Biasanya anak tidak akan suka melihat seuatu hanya dari satu sisi. Gahkan, anak akan bersikap dari sisi sebaliknya bila dibandingkan dengan orang lain. Kemampuan anak untuk menyelaraskan pola pikir gen A dan Gen B membutuhkan waktu dan latihan. Ada anak yang menunjukkan sikap harmoni karena bisa mengkombinasikan kedua pola pikir tersebut, namun ada anak yang hanya memunculkan karakteristik anak bergolongan darah A, dan di saat lain menunjukkan karakteristik anak dengan golongan darah B.

Karakteristik lain dari golongan ini adalah anak seringkali tidak bisa bertahan lama dalam mengerjakan sesuatu. Merka akan cenderung lebih cepat bosan dibandingkan dengan tipe golongan darah yang lain. Walaupun, apabila mereka dihadapkan pada aktifitas yang memang benar-benar mereka sukai akan mereka kerjakan denan sepenuh hati.

Anak yang bergolongan darah AB ini adalah orang yang baik hati dan bersikap lembut. Seringkali konflik yang muncul pada anak dengan anaknya adalah karena sikap anak yang selalu membela orang lain. Tindakan pembelaan ini dilakukan oleh anak karena dia merasa orang lain telah berbuat tidak adil terhadap temannya.

“ayo kak.... kita bermain lagi.....!!

“ehmmmm....kakak lagi bosan nih.....!!


SUMBER
Wanda Dessi. 2011. Mengenali & Membangun Karakter Anak Berdasarkan Golongan Darahnya. Jakarta: Cerdas Sehat

Thursday, 29 March 2012

DUNIA PSIKOLOGI YANG MENARIK

PSIKOLOGI......????? APA ITU......?????

Suka dengarin curhat teman? Selalu ingin tahu apa yang  dirasakan seseorang? Pengen banget menyelesaikan  masalah orang lain-entah itu teman, saudara, bahkan orang yang belum kita kenal? Atau kamu  juga tertarik untuk mendalami masalah umum yang terjadi di sekitar kamu?
Nah, kalau memang suka, kenapa nggak  jadi psikolog, saja? Dengan  menjadi psikolog, kamu nggak  hanya bisa mengenal dirimu  sendiri, tetapi kamu juga akan memahami diri banyak orang . secara langsung, kamu dapat mempelajari karakter banyak  orang. Hal ini bukan tak mungkin akan melahirkan banyak pertemanan. Maka tak heran kalau psikolog itu biasanya memiliki banyak teman. Banyak  juga psikolog  yang namanya melambung karena banyak  menangani kasus-kasus  yang sedang mencuat. Yang lebih mengasyikkan, beberapa psikolog popularitasnya bisa sejajar dengan artis, lho! J
Sebelum lebih jauh membahas tentang  dunia psikolog , nggak  ada salahnya kita mengenal lebih lanjut, seperti apakah dunia  psikolog  itu? Psikolog adalah orang yang membantu  menangani problema atau masalah yang berkaitan dengan psikis  seseorang.  Psikis artinya  sesuatu  yang ada di dalam jiwa atau diri manusia , seperti pikiran, emosi, dan perilaku.
Mungkin kamu bertanya-tanya, samakah psikolog dengan psikiater? Jawabannya adalah tidak! Meski sama-sama mempelajari masalah-masalah klinis kejiwaan, keduanya merupakan profesi yang berbeda. Psikiater umumnya menangani kasus-kasus klinis  yang  tingkatannya lebih berat, bahkan umumnya  membutuhkan obat-obatan. Sedangkan psikolog umumnya menangani kasus –kasus yang hanya memerlukan penanganan melalui psikoterapi.
Selain psikiater, psikolog juga bekerja sama dengan neurolog  atau dokter ahli saraf. Karena tak jarang masalah-masalah  yang ditangani oleh psikolog berkaitan erat dengan emosi  atau pikiran yang berhubungan dengan neurofaal atau masalah saraf.
Psikologi berasal dari kata Yunani yaitu psyche  dan  logos. Psyche  artinya napas kehidupan yang berupa jiwa atau roh.  Sedangkan logos  berarti ilmu. Jadi, psikologi merupakan ilmu jiwa atau ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Psikologi bisa juga diartikan sebagai studi ilmiah mengenai perilaku dan proses mental.
Dalam perkembangannya, psikologi lebih mengarah pada pembahasan atau pengkajian sisi-sisi manusia dari  segi yang bisa diamati. Mengapa? Karena jiwa manusia bersifat abstrak sehingga  tidak  dapat diamati secara empiris. Padahal  objek kajian  setiap ilmu harus  dapat diobservasi dengan pancaindra. Walaupun besar kemungkinannya gerak-gerik lahiriah seseorang belum  tentu menggambarkan  keadaan  jiwa yang sebenarnya, namun secara  tradisional, psikologi lazim diartikan sebagai satu bidang ilmu yang mencoba mempelajari perilaku manusia.
Para ahli psikologi belakangan ini juga  cenderung  menganggap psikologi sebagai suatu ilmu yang  mencoba mengkaji  proses akal  manusia dan segala manifestasinya  yang mengatur perilaku manusia  tersebut. Tujuan pengkajian akal  ini adalah untuk menjelaskan, memprediksikan, dan mengontrol perilaku manusia.
Psikologi  yang mentalistik  melahirkan aliran yang disebut  psikologi kesadaran. Tujuan utama aliran psikologi kesadaran  adalah mencoba mengkaji proses pikiran akal manusia dengan  cara melakukan intropeksi  atau mengkaji diri sendiri. Oleh karena itu, psikologi  kesadaran lazim juga disebut psikologi introspeksionisme. Psikologi ini  merupakan proses  kerja akal dengan cara melihat kedalam diri sendiri  setelah suatu rangsangan terjadi.
Psikologi yang behavioristik melahirkan aliran yang disebut  psikologi perilaku. Tujuan utama ppsikologi ini adalah mencoba mengkaji  perilaku  manusia yang berupa reaksi apabila suatu rangsangan terjadi dan  selanjutnya bagaimana mengawasi dan mengontrol perilaku itu.
Psikologi yang kognifistik dan lazim disebut juga p sikologi  kognitif mencoba mengkaji proses-proses kognitif manusia  secara ilmiah. yang  dimaksud proses kognitif adalah proses akal manusia yang bertanggung jawab untuk mengatur pengalaman dan  perilaku manusia.  Terdapat perbedaan psikologi kognitif dengan psikologi kesadaran.  Menurut  paham mentalisme, proses-proses akal itu  berlangsung setelah terjadinya rangsangan. Sedangkan menurut psikologi kognitif , proses akal itu dapat terjadi karena adanya kekuatan dari dalam, tanpa ada rangsangan terlebih dahulu.
Karena para ahli jiwa punya penekakan yang berbeda-beda, maka defenisi yang dikemukakan tentang  ilmu psikologi juga berbeda. Dr. Singgih Dirgagunarsa mengatakan bahwa ilmu psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia. Agar kamu lebih mudah memahami, dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kejiwaan seseorang, termasuk sikap, perilaku, sifat kemampuan berpikir, kemampuan bertindak, dan lain-lain yang  mempengaruhi kehidupan  manusia itu pada umumnya.
Psikologi tidak mempelajari jiwa atau mental secara langsung karena sifatnya yang abstrak. Tetapi psikologi membatasi untuk mengkaji manifestasi dan ekspresi dari jiwa atau mental tersebut. Yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya, sehingga  psikologi dapat juga didefenisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari  tingkah laku dan proses mental.
Psikologi juga termasuk ilmu pengethuan ilmiah, karena psikologi memenui syarat-syarat sebagai suatu ilmu pengatahuan ilmiah.
Psikologi merupakan sebuah kajian ilmiah menggunakan metode ilmiah untuk menjelaskan perilaku manusia dan proses berpikir secara obyektif dan terpercaya, dan bukannya memberikan penjelasan dari hasil intuisi semata (hanya menggunakan perasaan) atau spekulasi  (perkiraan).
Psikologi juga banyak mempelajari perilaku manusia yang tampak, seperti cara berpikir, cara betingkah laku, dan lain-lain. Selain itu, psikologi juga mempelajari proses mental dan kejadian-kejadian biologis yang berada dibalik perilaku mauisa, dengan mempertimbangkan faktor sejarah ekonomi, sosial, dan budaya.
Banyak yang bertanya, sebenarnya apa sajakah yang dipelajari oleh bidang yang satu ini? Yang jelas, jika kamu belajar psikologi  akan mempelajari  perilaku manusia yang tampak  dan bisa diamati secara langsung.  Contohnya menangis, tertawa, marah atau kegiatan  seperti belajar,  bergerak, dan lain-lain. Kamu juga akan mempelajari proses mental  atau perilaku yang tidak tampak, misalnya  proses berpikir, merasakan  dan mengingat. Selain itu, psikologi juga mempelajari kejadian-kejadian biologis yang berada dibalik perilaku manusia.
Intinya, ilmu psikologi itu mencoba memahami suatu permasalahan. Dalam hal ini, umumnya psikolog mengajukan  berbagai pertanyaan. Melalui pertanyaan ini kemudian dicari jawabannya dengan berbagai  metode/cara. Metode tersebut antara  lain meliputi eksperimen, baik di laboratorium maupun dilapangan. Selain itu psikolog juga menggunakan metode observasi, wawancara, survei dan studi kasus. Dengan demikian, psikologi berperan sebagai pembuka pintu bagi pemecahan sebuah masalah.
Hasil dari kegiatan di atas kelak akan digunakan untuk mengamati, menyebutkan, menjelaskan, dan memprediksi perilaku selanjutnya. Untuk membantu terlaksananya fungsi psikologi itu digunakan metodedan data-data di atas. Aplikasi atau penerapan dari  hasil ini yang jelas ada di berbagai bidang kehidupan. Tujuannya tentu saja untuk membantu dan memudahkan pekerjaan manusia. Contohnya  adalah sebagai berikut: dengan memehami proses dan cara manusia belajar, para pendidik dapat merangcang sebuah sistem belajar yang efektif, misalnya melalui penataan kelas atau menciptakan berbagai jenis permainan untuk dimainkan di kelas-kelas di TK atau SD.
Psikologi juga dapat diaplikasikan di bidang industri. Misalnya penataan ruang kerja dengan mempertimbangkan faktor psikologis, seperti kebutuhan interaksi, kelelahan, perhatian, serta  konsentrasi.  Pada  bidang yang lebih khusus lagi, misalnya kesehatan mental, psikologi telah memberikan jalan keluar bagi banyak orang untuk menemukan pemecahan masalah yang mereka hadapi sehari-hari.
Psikologi adalah ilmu yang masih sangat muda. Karena itulah belum banyak pertanyaan  tentang perilaku dan permasalahan manusia yang dapat dijawab dan diselsaikan oleh psikologi. Jika dibandingkan dengan ilmu lainnya, seperti ilmu pasti atau alam, maka psikologi  atau ilmu kejiwaan ini bisa dikatakan sebagai ilmu yang kurang tegas. Mengapa demikian?
Menurut Drs. H. Abu Ahmadi, penulis buku Psikologi Umum,  psikologi dikatakan “ilmu yang kurang tegas” karena ilmu ini mengalami perubahan, perubahan, tumbuh, dan berkembang untuk mencapai kesempurnaan. Menurutnya, karena sifatnya yang abvstrak, maka kita dapat mengetahui jiwa secara wajar, melainkan kita hanya mengenalinya saja. Jiwa adalah sesuatu yang tidak tampak, tidak  dapat dilihat oleh diri kita.. Demikian pula hakikat jiwa, tidak seorang pun dapat mengatahuinya. Manusia bisa mengetahui kondisi jiwa seseorang hanya dengan mengamati tingkah lakunya. Tingkah laku itulah yang merupakan kenyataan jiwa yang dapat kita lihat dari luar.
Contohnya adalah seseorang yang menangis. Kenyataannya, jiwanya sedang bersedih. Mungkin ada sebuah kejadian yang membuatnya terluka, menderita, atau sakit hati sehingga kondisi itu diungkapkan dengan air mata. Kondisi tersebut akhirnya terbaca oleh kita, sehingga kita mengetahui bahwa orang tersebut sedang berduka. Nah pernyataan jiwa itu kita namakan gejala jiwa, di  antaranya terdiri dari mengamati, menanggapi, mengingat, berpikir dan sebagainya. Dari  situlah orng kemudia membuat defenisi  bahwa ilmu jiwa yaitu ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia.
Secara umum psikologi iitu diartikan ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia atau gejala-gejala jiwa manusia. Namun, para ahli banyak mempunyai penekakan berbeda-beda pula. Di antaranya seperti yang diungkapkan oleh Dr.Singgih Dirgagunarsa, bahwa psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia. Sementara itu, filsuf Yunani Plato dan Aristoteles menyatakan bahwa psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang hakikat jiwa serta prosesnya samapi akhir. Lalu John Bradus Watson memandang psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari yang tampak (lahiriah) dengan menggunakan metode observasi yang objektif serta rangsangan dan jawaban (respons).
Meski terjadi perbedaan defenisi ilmu psikologi oleh para ahli psikologi, namun kita tetap sepakat bahwa ilmu psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari semua tingkah laku dan  perbuatan individu, dimana  individu tersebut tidak dapat dilepaskan dari lingkungannya.

Sumber : Dennis G. Fitriyan. 2012. Bekerja Sebagai Pikolog referensi bimbingan karier. Solo. Esensi.

Friday, 27 January 2012

Bantaeng (Butta Toa)

Sejarah                                      
                                      BANTAENG ”BUTTA TOA”    
    
                 Secara geografis Kabupaten Bantaeng terletak pada titik 50 2123-503526lintang selatan  dan 11905142-1200526 bujur timur.Berjarak 125 Km kearah selatan dari ibu kota Propinsi Sulawesi Selatan . Luas wilayahnya mencapai 395,83 Km2,dengan jumlah penduduk 170.057 jiwa (2006) dengan rincian  laki-laki sebanya 82.605 jiwa dan perempuan 87.452 jiwa. Tebagi atas 8 kecamatan serta 46 desa dan 21 kelurahan Pada bagian utara daerah ini terdapat daratan tinggi yang meliputi pegunungan Lompobattang .Sedangkan selatan membujur dari barat ke timur terdapat di daratan rendah yang meliputi pesisir pantai  dan persawahan .

                 Kabupaten Bantaeng yang luasnya mencapai 0,63% dari luas Sulawesi Selatan, masih memiliki potensi alam untuk di kembangkan lebih lanjut. Lahan yang di milikinya + 39.583 Ha. Di kabupaten Bantaeng mempnyai hutan produksi terbatas 1.262 Hektar dan hutan lindung   2.773 Hektar. Secara keselurhan lus kawasan hutan enurut fungsinya di kabupaten Bantaeng sebesar 6.222 Hektar (2006).

                  Karena sebagian penduduknya petani, maka wajar bila Bantaeng sangat mengandalkan sector pertanian. Mask dalam pengembangan Karaeng Lompo sebab memengjenis tanaman sayur-sayurannya sudah berkembang pesat selama ini. Kentang adalah tanaman hortikultura  yang paling menonjol. Data terakhir menunjukkan bahwa produksi kentang mencapai  4.847 ton (2006). Selain kentang , holtikultra lainnya adalah kool 1.642 ton, wortel 325 ton, dan buah-buahan seperti pisang dan mangga. Perkembangan produksi perkebunan , khususnya komoditif utama mengalami peningkatan yan cukup berarti.

                 Sektor industri menjadi pilihan kedua untuk di kembangkan di Kabupaten Bantaeng  yang dari than ketahun mengalami peningkatan . engembangan sektor industry sangat berpeluang dimsa mendatang, namun membtuhkan investor yang sangat kuat. Dengan perkembangan sector industry, dampaknya sangatpositif. Sebab disamping meningkatkan pendapatan  masyarakat juga menyerap tenaga kerja . industry-industri yang berkembang antara lain  adalah industri pembersih biji kemiri, pembuatan gula merah, pertenunan godongan, pembuatan perabot rumah tangga dari kayu, anyaman bambu atau dari daun lontar.

                                                     PARIWISATA                  
              Sektor lain yang perlu diperhitungkan adlah sector pariwisata. Kabupaten Bantang memiliki peninggalan sejarah yang tercatat dalam buku-buku sejarah. Peninggalan- peninggalan sejarah tersebut sangat menarik untuk dikunjungi. Tak heran  jika pemerintah kabupaten setempat sangat menaruh perhatian terhadap par hatian terhadap pariwisata. Terbukti direnovasinya berbagai objek wisata alam menjadi tmpat menarik, seperti permandian alam Bissappu. Juga dipeliharanya peninggalan-peninggalan sejarah seperti Bala Tujua yang merupakan kebanggaan masyarakat setempat.
           Kabupaten Bantaeng terus berpacu dengan daerh lainnya dengan mengembangkan  penataankota melalui penataan kota, drainase, lampu jalan , dan lain-lain.

                           SEJARAH PENETAPAN HARI  JADI BANTAENG
            Hari kelahiran Bantaeng  adalah merupakan momentum sejarah yang meiliki makna yang sangat dalam  dan mendasar, oleh karena itu maka penentuan hari jadi Bantaeng  harus dilakukan dengan arif dan bijaksana serta mempertimbangkan  berbagai haldan dimensi, antara lain dengan mempergunakan berbagai pendekatan dan penelitian yang seksama, seperti seminar. Disuse- diskusi ilmiahdan observasi terhadap trhadap data lontara, penelitia situs sejrah dan melalui penelitian dokumen- dokumen yang ada.
            Apabila dilihat dari segi yuridis formal, maka hri jadi Bantaeng jatuh pada tanggal 14 juli 1959 disaat Undang-Undag Nomor 29 tahun 1959 tentang pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II di Sulawesi.
           Namun,  pemberlakuan Undang-Undang Nomor 29 tahun 1959, bukanlah  menunjukkan keberadaan Bantaeng pertama kali , karena kabupaten Bantaeng sebagai bekas Afdeling pada zaman Pemerintahan Hindia Belanda  sudah lama dikenal sebagai pusat  pemerintahan formal. Bahkan sejak tanggal 11 November 1737 Resident Pertama Pemerintahan Hindia Belanda telah  memimpin pemerintahan Bantaeng.
            Dengan statu “Butta toa”. Maka kita menoleh kepada sejarahjauh sebelumnya, ketika kerajaan Bantaeng terbentuk pada abad XII, yang telah di temukan oleh kerajaan Singosari dan kerajaan Majapahit ketika memperlebar  usaha dagang dan kekuasaan ke wilayah timur dan dicatat dalam berbagai dokumen, antara lain peta wilayah Singosari dan buku Prapanca yang berjudul  Negara Kertagama .
            Dengan demikian, maka hari jadi Bantaeng selain bermakna historis juga bermakna simbolik yang menggambarkan nilai budaya dan kebesaran Bantaeng d masa lalu dengan adat istiadat yang khas.
            Tanggal 7 menunjukkan simbo Balla Tujua di Onto, dan Tau Tujua yang memerintah di masa lalu yaitu: Karaeng Onto, Bissampole, Sinowa, Gantarang keke, Mamampang, Katapang  dan Lawi-Lawi.
            Selain itu, sejarah menunjukkan  pada tanggal 7 Juli 1667 terjadi perang Makassar, dimana tentara Belanda  mendarat lebih dahulu di Bantaeng  sebelum menyerang Gowa karena letaknya yang strategis sebagai bandar pelabuhan dan lumbung pasangan Kerajaan Gowa. Serangan Belanda tersebut gagal, kaena ternyata dengan semangat patritisme rakyat Bantaeng sebagai bagian kerajaan Gowa pada waktu itu mengadakan perlawan besar-besaran .
           Bulan 12, menunjukkan sistim adat 12 atau semacam DPRD sekarang, yang terdiri dari perwakilan rakyat melalui Unsur Jannang (Kepala Kampung) sebagai anggotanya , yang secara demokratis menetakan kebijaksanaan pemerintah bersama Karaeng Bantaeng
            Tahun 1254 dalam atlas sejarah Dr. Muhammad Yamin  telah dinyatakan 
wilayah bantaeng  sudah ada, ketika Kerajaan Singosari dibawah Pemerintahan Raja Kertanegara memperluas wilayahnya ke daerah timur Nusantara untuk menjali  hubungan niaga pada tahun  1254-1292. Penentuan autentik Peta Singosari ini jelas membuktikan  Bantaeng sudah ada dan eksis ketika itu.
            Bahkan menurut Prof. Nurudin Syahadat, Bantaen sudah ada sejak tahun 500 maehi, sehinnga dijuluki Butta Toa atau Tanah Tuo (Tanah bersejarah).
             Selanjutnya laorn peneliti Amerika Serikat Wayne A. Bougas menyatakan Bantayn adalah Kerajaan Makassar awal tahun 1200-1600, dibuktikan dengan ditemukannya penelitian arkeolog dan para penggali keramik pada bagian wilayah penting Bantaeng yakni berasal dari dinasti Sung(960-1279) dan ari dinasti Yuan (1279-1368).
              Dengan demikian, maka sesuai kesepakatan yang telah dicapai oleh pakar sejarah , sesepuh dan tokoh masyarakat Bantaeng pada tanggal 2-4 Juli 1999. Berdasarkan Kepuusan Mubes KKB Nomor 12/Mubes KKB/VII/1999 tanggal 4 Juli 1999 tentang penetaan Hari Jadi Bantaeng maupun kesepakatan DPRD Tingkat II Bantaeng ditetapkan pada tanggal 7 bulan 12 tahun 1254, Peraturan Daerah Nomor 28 tahun 1999.
             Sejak terbentuknya Kabupaten Bantaeng daerah Tingkat II Bantaeng berdasarkan UU Nomor 29 Tahun 1959, Bupati Kepala Daerah Tingkat yang pertama dilantik pada tanggal 1 Februari 1960.
              Adapun pejabat pemerintah sejak terbentuknya Kabupaen Bantaeng sebagai berik:         1.A. Rifai  Bulu Tahun 1960-1965                                                                                                                 
2.Aru Saleh  tahun 1965-1966                                                                                                                  
3.Solthan Tahun 1966-1971                                                                                                                        
4.H.Solthan 1971-1978                                                                                                                            
5.Drs. H. Darwis Wahab Tahun 1978-1988                                                                                 
6.Drs.H.Malingkai Maknun Tahun 1988-1993                                                                                         
7.Drs.H.Said Saggaf Tahun 1993-1998                                                                                                             
8.Drs.H. Azikin Solthan Tahun 1998-2008                                                                                                      
9.Prof.Dr. Nurdin Tahun 2008- Sekarang  



                         8 KECAMATAN  67 DESA/KELURAHAN
             Kabupaten Bantaeng terdiri atas 8 wilayah  Kecamatan yaitu Kecamatan Bissappu, Ulu Ere, Bantaeng , Eremerasa, Tompobulu,Pa’jukukang,Sinoa dan Gantarang Keke. Kecamatan  Bissappu terdiri dari 4 desa dan 7 kelurahan, Kecamatan Ulu Ere terdiri dari 6 desa , Kecamatan Bantaeng terdiri dari 1 desa dan 8 kelurahan ,Kecamatan Eremerasa terdiri dari 9 desa, Kecamatan Tompobulu terdiri dari  6 desa dan 4 kelurahan , Kecamatan Pa’jukukangterdiri dari 10, Kecamatan Sino terdiri dari 6 desa desa dan kecamatan Gantarang Keke terdiri dari 4 desa dan 2 kelurahan .                                                                                                                                                                                                                                                                     Kecamatan Bissappu: Nama pejabat Tk. Kecamatan, Kepala Kelurahan, Kepala Desa dan Luas daerah Desa/Kelurahan di Kecamatan Bissappu . Kecamatan Bantaeng: Nama Pejabat Tk. Kecamatan , Kepala  Kelurahan, Kepala Desa dan Luas daerah Desa dan kelurahan di Kecamatan Bantaeng.                                                                                                                                                                        
Kecamatan Tompobulu: Nama Pejabat Tk. Kecamatan, kepala Kelurahan, Kepala Desa dan Luas daerah Dea, dan Kelurahan di Kecamatan Tompobulu.                                                                                                                                           Kecamatan Pa’jukukang: Naa Pejabat Tk.  Kecamatan Kepala Kelurahan Kepala Desa dan Luas daerah Desa, dan kelurahan Kecamatan Pa’jukukang.                                                                                
Kecamatan Ulu Ere:Nama Pejabat Tk. Kecamatan , Kepala Kelurahan , Kepala Desa dan Luas daerah Desa di kecamatan Ulu Ere.                                                                                                              Kecamatan Eremerasa: Nama Pejabat Tk. Kecamatan, Kepala Kelurahan , Kepala Desa dan Luas daerah Desa dan Kelurahan di Kecamatan Eremerasa.                                                                                                                                   
Kecamatan Sinoa: Nama Pejabat Tk. Kecamatan, Kepala Kelurahan ,Kepala Desa dan Luas daerah  Desa dan Kelurahan di Kecamatan Sinoa.                                                                                   
Kecamatan Gantarang Keke: Nama  Pejabat Tk. Kecamatan, Kepala Kelurahan, Kepala Desa dan Luas daerah Desa dan Kelurahan di Kecamatan Gantarang Keke    
                                                     

                                                                       PENDIDIKAN
              Pendidikan di Kabupaten Bantaeng adlah baagian integral dari sistim pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan bertujuan untuk mempertinggi ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan ,keterampilan , budi pekerti, kepribadian dan semangat kebanggsaan  sehinnga dapat menumbuhkan manusia-manusia  pembangunan yang mampu membangun dirinya sendiri serta bersama  bertanggungjawab atas pembangunan bangsa.
            Dalam rangka mencerdaskan bangsa serta meningkatkan  parisipasi sekolah  pendudukan tentunya harus diimbangi dengan penyediaan  sarana dan  prasarana pendidikan, baik pendidikan formal maupun  non formal .

                                                    KESEHATAN

             Pembangunan  bidang kesehatan di Kabupaten Bantaeng diarahkan agar pelayanan kesehatan meningkat lebih luas, lebih merata, terjangkau oleh lapisan masyarakat. Kesehatan merupakan   bagian yang terpenting dan diharpkan dapat menghasilkan derajat kesehatan  yang lebih tinggi dan memungkinkan  setiap orng hidup dan produktif secara social dan ekonomis
            Penyediaan sarana kesehatan masyarakat berupa rumah sakit, puskesmas , dan tenaga kerja kesehatan , semakin  ditingkatkan jumlahnya sesuai rencana pertahapannya , sejalan dengan itu penyediaan obat-obatan, alat kesehatan,  pemberantasan penyakit menular dan peningkatan penyuluhan di bidang kesehatan .
           Adapun sarana pelayanankesehatan di Kabupaten Bantaeng pada tahun 2006 telah tersedia berupa berupa sakit umum 1 buah , puskesmas/pustu 34 buah , puskesmas keliling 13 buah,  balai pengobatan 2 buah, dan 25 polindes. Jumlah dokter praktek sebanyak 26 orang, bidang desa 52 orang apotik 5 buah, dan took obat sebanyak 17 buah. Disamping itu Kabupaten Bantaeng jumlah tenaga kesehatan pada tahun 2006 sebanyak 239 orang.
                              

                                                      KELUARGA BERENCANA

             Salah satu usaha pemerintah untuk menekan laju pertumbuhan penduduk adalah menggalakkan program keluarga berencana. Dalam rangka mengendalukan laju pertumbuhan penduduk dan menciptakan keluarga kecil yang bahagia dan sejahterayang menjadi dasar bagi tewujudnya  masyarakat sejahtera dengan mengendalikan kelahiran, beberapa cara telah ditempuh antar lain melalui kampanye gerakan keluarga berencana dan secara langsung mengatur kelahiran dengan memamfaatkan  alat kontrasepsi untuk pengaturan kehamilan.
            Sasaran kebijaksanaan program keluarga berencana adalah rangka upaya menurunkan tingkat kelahiran dan diharapkan semua PUS dapat menjadi peserta KB yang aktif. Jumlah PUS di Kabupaten Bantaeng tahun 2006 sebanyak 28.352 orang.
           Jumlah akseptor KB aktif  di Kabupaten Bantaeng tahun 2006 tercatat 22.016 orang , dimana 30,71% pemakai pil, 2,27% memakai IUD. 0,57% memakai kondom, 55,11% menggunakan suntikan dan sisanya 11,34% memakai alat kontosepsi lainnya. Persentase akseptor KB aktif terhadap PUS sekitar 77,65%.

                                                   AGAMA
           Upaya pemenuhan sarana dan prasarana kehidupan beragama pada dasarnya merupakan tanggungjawab masyarakat, karna pemerintah juga mempunyai tanggungjawab atas pembinaan  kehidupan beragama dalam masyarakat,  maka pemerintah telah memberikan bantuan  dalam rangka pemenuhan kebutuhan tersebut
          Jumlah penduduk Kabuaten Bantaeng yang menganut Agama Islam sebesar 99,68% dan 0,32% merupakan non muslim.
          Sarana peribadatan di Kabupaten Bantaeng  pada than 2006 sebanyak 443 yang trdiri dari mesjd 303, sanggar 138 dan gereja 2.


                                                               KRIMINALITAS

           Keamanan dan ketertiban  merupakan salah satu Pendorong proses pembangunan. Terjadinya masalah kriminalitas kemungkinan disebabkan  antara lain pertambahan pendudk dan banyaknya pengangguran. Kedua hal tersebut akan menimbulkan kerawanan social karena para penganggur dituntut untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, maka timbul keinginan untuk melakukan tindakan kejahatan berupa pencurian, pembunuhan dan lain-lain.
          Adapun jumlah peristiwa kejahatan termasuk kecelakaan lalu lintas yang dilaporkan pada tahun 2005 tercatat 159 peristiwa dan pada tahun 2006 turun menjadi 1006 peristiwa.
                                                                                                                                                                                                    By:Sahar_Pratama

Monday, 2 January 2012

Sejarah Kesehatan Mental (Psikologi KesMen)

SEJARAH KESEHATAN MENTAL
Sejarah kesehatan mental tidaklah sejelas sejarah ilmu kedokteran. Ini terutama karena masalah mental bukan merupakan masalah fisik yang dengan mudah dapat diamati dan terlihat. Berbeda dengan gangguan fisik yang dapat dengan relatif mudah dideteksi, orang yang mengalami gangguan kesehatan mental sering kali tidak terdeteksi. Sekalipun oleh anggota keluarganya sendiri. Hal ini lebih karena mereka sehari-hari hidup bersama sehingga tingkah laku yang mengindikasikan gangguan mental dianggap hal yang biasa, bukan sebagai gangguan.
Khusus untuk masyarakat I ndonesia, masalah kesehatan mental saat ini belum begitu mendapat perhatian yang serius. Krisis yang saat ini melanda membuat perhatian terhadap kesehatan mental kurang terpikirkan. Orang masih fokus pada masalah kuratif, kurang memperhatikan hal-hal preventif untuk menjaga mental supaya tetap sehat. Tingkat pendidikan yang beragam dan terbatasnya pengetahuan mengenai perilaku manusia turut  membawa dampak kurangnya kepekaan masyarakat terhadap anggotanya yang mestinya mendapatkan pertolongan di bidang kesehatan mental. Faktor budaya pun seringkali membuat masyarakat memiliki pandangan yang beragam mengenai penderita gangguan mental. Oleh sebab itu, berikut dipaparkan sejarah mengenai perkembangan kesehatan mental, terutama di Amerika dan Eropa, dan semoga paparan ini menjadi referensi berbagai pandangan mengenai kesehatan mental yang saat ini ada di Indonesia.
A.GANGGUAN MENTAL TIDAK DIANGGAP SEBAGAI SAKIT
v    (Tahun 1600 dan sebelumnya)
Dukun asli Amerika (Indian), sering juga disebut sebagai “penyembuh” (healer,shaman) orang yang mengalami gangguan mental dengan cara memanggil kekuatan supranatural dan mejalani ritual penebusan dan penyucian.
Pandangan masyarakat saat itu menganggap bahwa orang yang mengalami gangguan mental adalah karena dimasuki oleh roh-roh yang ada di sekitar. Mereka dianggap melakukan kesalahan kepada roh-roh atau menjadi medium dari roh-roh untuk menyatakan keinginannya. Oleh karena itu, mereka sering kali tidak dianggap sakit, sehingga mereka tidak disingkirkan dan dibuang seta masih mendapatkan tempat dalam masyarakat.

v    Tahun 1692
Mendapatkan pengaruh para imigran dari Eropa yang beragama Nasrani, di Amerika orang yang bergangguan mental saat itu sering dianggap terkena sihir/guna-guna atau dirasuki setan. Ini merupakan penjelasan yang diterima secara umum sehingga masyarakat takut dan membenci mereka yang dianggap memiliki kekuatan sihir. Bahkan pengadilan pernah memvonis 19 orang untuk digantung karena dianggap memiliki sihir. Padahal mereka yang dianggap memiliki kekuatan sihir kemungkinan besar mengalami gangguan mental sehingga hidup mereka tampak aneh dan berbeda bagi kebanyakan orang.

Sejarah kesehatan mental di Eropa, khususnya Inggris, agak sedikit berbeda, sebelum abad ke-17, orang gila disamakan dengan penjahat/kriminal, sehingga mereka dimasukkan ke dalam penjara.

John Locke (1690) dalam tulisannya yan berjudul An Essay Concerning Understanding,  menyatakan bahwa terdapat derajad kegilaan dalam diri setiap orang yang disebabkan oleh emosi yang memaksa orang untuk memunculkan ide-ide salah dan tidak masuk akal secara terus-menerus. Kegilaan adalah ketidakmampuan akal untuk mengeluarkan gagasan yang berhubungan dengan pengalaman secara tpat. Pandangan John Locke ini bertahan di Eropa sampai abad ke-18.


B.  GANGGUAN MENTAL DIANGGAP EBAGAI SAKIT

ü    Tahun 1724
Pendeta Cotton Mather (1663-1728) mematahkan tahkhayul yang hidup di masyarakat berkaitan dengan sakit jiwa dengan memajukan penjelasan secara fisik mengenai sakit jiwa itu sendiri. Pada saat ini benih-benih pendekatan secara medis mulai dikenalkan, yaitu dengan memberikan penjelasan masalah kejiwaan sebagai akibat gangguan yang terjadi di tubuh.
Pada abad ke-17 dan 18 individu yang menderita penyakit mental berada dalam penderitaan yang besar di tangan masyarakat Amerika. Mereka dilihat sebagai seorang yang dirasuki setan atau dicirikan sebagai dikuasai sifat-sifat kebinatangan sehingga mereka menjadi subjek penanganan yang menyedihkan. Penyiksaan fisik maupun mental merupakan hal yang umum dan penggunaan pembatas fisik yang meluas seperti jacket yang ketat dengan tangan yang berat dan kaki yang dirantai-mengeluarkan pasien dari martabat dan kebebasannya. Para pendiri  pada abad ke 19, seperti Phillip Pinel di Perancis dan Dorothea Dix, membuat lompatan besar dengan mempromosikan penanganan manusiawi bagi penderita penyakit mental, tetapi kondisinya masih jauh dari ideal. Phillipe Pinel ditunjuk sebagai dokter yang mengawasi Rumah sakit Bicetre, Paris (rumah sakit jiwa untuk pria) pada tahun 1793. Dia memutuskan uuntuk tidak meranntai pasien gila. Dia kemudian ditempatkan di Salpetriere (rumah sakit jiwa untuk wanita) pada tahun 1795.

ü    Tahun 1812
Benjamin Rush (1745-1813) menjadi salah satu pengacara mula-mula yang menangani masalah penanganan secara manusiawi untuk penyakit mental dengan publikasinya yang berjudul Medical Inquiries and Observations Upon Diseases of the Mind.  Ini merupakan buku tesk psikiatri Amerika pertama.

Antara tahun 1830-1860 di Inggris timbul optimisme dalam menangani pasien sakit jiwa (Therapeutic Optimism).  Hal ini disebabkan berkembangkannya teori dan teknik dalam menangani orang sakit jiwa di rumah sakit jiwa. Pada masa ini tumbuh kepercayaan bahwa penanganan di rumah sakit jiwa merupakan hal yang benar dan cara ilmiah untuk menyembuhkan kegilaan. Pada tahun 1842 psikiater mulai masuk dan mendapatkan peranan penting di rumah sakit, menggantikan ahli hukum yang selama ini ternyata membuahkan kegagalan, maka tidak lama kemudian muncul masa terapi psimisme (therapeutic pesimism) . ini teruma dipengaruhi oleh sosialisme. Darwin menyatakan bahwa gangguan mental adalah perkembangan evolusi sehingga merupakan bawaan dan tidak mungkin diubah lagi.


ü    Tahun 1843
Kurang lebih terdapat 24 rumah sakit, tapi hanya ada 2.561 tempat tidur yang tersedia untuk menangani penyakit mental di Amerika Serikat.

ü   Tahun 1908
Clifford Beers (1876-1943) menderita manis depresif pada tahun 1900. Dia merupakan lulusan Yale dan seorang bisnisman, yang kemudian mengalami gangguan setelah mengalami sakit dan saudara laki-lakinya meninggal. Setelah mencoba bunuh diri, Dia di masukkan ke rumah sakit mental swasta di Connecticut. Dia menjadi subjek penanganan yang tidak  manusiawi dan mengalami penyiksaan fisik dan mental di bawah kekuasaan orang  yang tidak terlatih dan tidak kompoten di rumah sakit.     Beers kemudian menghabiskan beberapa tahun di berbaggai negeri Middletown, Connecticut. Penanganan tidak manusiawi yang diterimanya di institusi ini mencetuskan keberanian untuk memperbaharui perawatan bagi individu yang menderita penyakit mental di Amerika Serikat. Pada tahun 1908 dia menulis buku yang berjudul A Mind That Found Itself, merupakan laporan pengalamannya sendiri sebagai pasien sakit mental dan secara jelas menggambarkan kekejaman lembaga perawatan. Buku tersebut memberikan akibat yang segera, menyebarakan visinya mengenai gerakan kesehatan mental. Beers kemudian mendirikan Masyarakat Connecticut untuk Mental Higiene yang kemudian pada tahun berikutnya berubah menjadi Komite Nasional untuk Mental Higience (the National for Mental Hygience). Yang merupakan pendahulu Asosiasi Kesehatan Mental Nasional sekarang ini.

Tujuan Asosiasi ini adalah untuk:
-          Memperbaiki sikap masyarakat terhadap penyakit mmental dan penderita dan penderita sakit mental.
-          Memperbaiki pelayanan terhadap penderita sakit mental
-          Bekerja untuk pencegahan penyakit mental dan mempromosikan kesehatan mental.

ü    Tahun 1909
Sigmund Freud mengunjungi Amerika dan mengajar psikoanalisa di Universitas Clarck di Worcester, Massachusetts.

ü   Tahun 1910
Emil Kraeplin pertama kali menggambarkan penyakit Alzheimer. Dia juga mengembangkan alat tes yang dapat digunakan untuk medeteksi adanya gangguan epilepsi.

ü   Tahun 1918
Asosiasi Psikoanalisa Amerika membuat aturan bahwa hanya orang yang telah lulus dari sekolah kedokteran dan mejalankan praktek psikiatri yang dapat menjadi calon  untuk pelatihan psikoanalisa.

ü   Tahun 1920-an
Komite Naional untuk Mental Higiene menghasilkan satu set model undang-undang komitmen yang dimasukkan ke dalam aturan pada beberapa negara bagian. Komite juga mmembantu penelitian-peenelitian yang berpengaruh pada kesehatan mental, penyakit mental, dan treatmen yang membawa perubahan nyata pada sistem perawatan kesehatan mental.

Harry Stack Sullivan yang mengawasi pasien Scizhofrenia di Rumah Sakit Sheppard-Pratt Hospital menunjukkan pengaruh lingkungan terapeutik ketika para paien dapat dikembalikan ke masyarakat.

Pada tahun 1920-1930 di Eropa terjadi perubahan treatmen dalam menangani gangguan mental. Perubahan ini berkat pengaruh teori Freud yang pada masa itu menjadi terkenal. Perubahan treatmen tersebut meliputi :

-          Treatmen di dalam rumah sakit kurang diminati, diganti treatmen yang dilakukan di luar rumah sakit.
-          Treatmen di lakukan tidak memerlukan sertifikasi
-          Treatmen dilakukan dirumah sakit.

ü   Tahun 1930-an
Psikiater lebih menginjeksikan insulin yang menyebabakan shock dan koma sementara sebagai suatu treatmen untuk penderita schizofrenia.

ü   Tahun 1936
Agas Moniz mempublikasikan suatu laporan mengenai lobotomi frontal manusia yang pertama. Akibatnya antara tahun 1936 sampai pertengahan 1950-an, diperkirakan 20.000 prosedur pembedahan ini digunakan terhadap pasien mental Amerika.

ü   Tahun 1940-an
Elektropika, yaitu terapi dengan cara menngaplikasikan listrik ke otak. Pertama kali digunakan di rumah sakit Amerika untuk menangani penyakit mental. Pada tahun 1940-an-1950 dimulainya perawatan masyarakat bagi penderita gangguan mental Inggris.

ü   Tahun 1947-an
Fountain House di New York City memulai rehabilitasi psikiatrik untuk orang-orang yang mengalami sakit mental.

ü   Tahun 1950
Dibentuk National Association of Mental Health (NAMH) yang merupakan merger dari tiga organisasi, yaitu National Commite for Mental Hygiene, National Mental Health Foundatio, dan Psychiatric Foundation. Lembaga baru ini melanjutkan misi Beers dengan lebih jelas. Melalui program televisi, distribusi literatur dan media lainnya. NAMH melanjutkan mendidik publik Amerika pada isu-isu kesehatan mental-mental dan mempromosikan kesadaran akan kesehatan mental.

ü   Tahun 1952
Obat antiseptik konvensional pertama, yaitu chlorpromazine, diperkenalkan untuk menangani pasien schizoprenia dan gangguan mental utama lainnya.


ü    Tahun 1960-an
Obat-obat antisptik konvensional, seperti haloperidol, digunakan pertama kali untuk mengontrol simtom-simtom yang positif (nyata) pada penderita psikosis, yang memberikan ukuran yang nyata dan penting karena membuat pasien tenang. Hal ini memberikan ukuran yang nyata dan penting karena membuat pasien tenang. Hal ini kemudian menjadi keharusan untuk digunakan pada permulaan  bagia pasien yang gaduh dan kacau. Lithium kemudian diketemukan dan menjadi obat yang merevolusi treatmen bagi penderita manis depresif.

Media Inggris mulai mengungkapkan kesehatan mental dengan menampilkan orang-orang yang pernah mengalami sakit mental untuk menceritakan pengalamn mereka. Pada masa ini segala hal yang tabu berkaitan dengan mental mulai dibuka dan dibicarakan secara umum.


C. GANGGUAN MENTAL DIANGGAP SEBAGAI BUKAN SAKIT

·         Tahun 1961
Thomas Scasz membuat tulisan yang berjudul The Myth of Mental Ilness, yang mengemukakan dasar teiori yang menyatakan bahwa “sakit mental” sebenarnya tidaklah betul-betul sakit”, tetapi merupakan tindakan orang yang secara mental tertekan karena harus bereaksi terhadap lingkungan.

·         Tahun 1962
Ada 422.000 orang yang tinggal dirumah sakit untuk perawatan psikiatris di Amerika Serikat.

·         Tahun 1970
Mulainya deinstitusionalisasi massal. Pasien dan keluarga mereka kembali pada sumber-sumber mereka sendiri sebagai akibat kurangnya program-program bagi pasien yang telah keluar dari rumah sakit untuk rehabilitasi dan reintegrasi kemabali ke masyarakat.

·         Tahun 1979
NAMH menjadi the National Health Association (NMHA)

·         Tahun 1980
Munculnya perawatan yang terencana, yaitu dengan opname dirumah sakit dalam jangka waktu yang pendek dan treatmen masyarakat menjadi standar bagi perawatan penyakit mental. Ini tidak terlepas dari peranan NHMA yang menggalang dukungan dari akar rumput dan bekerja sama dengan pemerintah dalam menghasilkan the Mental Health Systems Act of 1980. Akta tersebut memungkin tumbuhnya pusat-pusat kesehatan mental masyarakat Amerika yang mengijinkan individu dengan penyakit mental untuk tinggal dalam rumah dan masyarakat mereka dengan masa opname yang pendek.




D. MELAWAN DISKRIMINASI TERHADAP GANGGUAN MENTAL

v  Tahun 1990
NMHA memainkan peran penting dalam memunculkan Disabilities Act,  yang melindungi warga Amerika yang secara mental dan fisik disable dari diskriminasi pada beberapa wilayah, seperti pekerjaan, akomodasi publik, transportasi, telekomunikasi, dan pelayanan pemerintah pusat dan lokal. Sementara itu, teknologi penggambaran otak digunakan untuk mempelajari perkembangan penyakit mental utama dengan lebih baik lagi.

v  Tahun 1994
Obat antiseptik atipikal yang pertama dikenalkan ini. Ini merupakan obat antipsikotik baru pertama setelah hampir 20 tahun penggunaan konvensional.

v  Tahun 1997
Peneliti menemukan kaitan genetik pada gangguan bipolar yang menunjukkan bahwa penyakit ini diturunkan.

Berdasarkan sejarah kesehatan mental di atas, dapat disimpulkan bahwa ternyata pandangan masyarakat terhadap apa yang disebut sebagai sakit mental/sakit jiwa/gangguan mental ternyata berbeda-beda dan mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Makna gangguan mental yang berbeda-beda tersebut membawa implikasi yang berbeda juga dalam menangani individu yang terkena gangguan mental.

Bila gangguan mental dipahami sebagai karena mengalami kerasukan roh seperti yang dimaknai oleh masyarakat Indian dan juga sebagai masyarakat Indonesia, individu yang mengalaminya bisa saja malah dipandang memiliki kelebihan khusus sehingga mendapatkan kedudukan khusus masyarakat. Atau kalaupun gangguan mental yang mengalaminya akan mendapatkan ritual-ritual khusus supaya dapat dipulihkan. Setidaknya, mereka tidak mendapatkan stigma yang negatif, karena masyarakat menanggap mereka tidak sakit sehingga masih dapat menerima kehadiran mereka.

Gangguan mental bisa dipahami sebagai kerasukan setan, atau akibat sihir. Biasanya ini karena pengaruh agama monoteis yang dianut oleh masyarakat setempat. Akibatnya perlakuan individu yang mengalami gangguan mental menjadi berbeda. Ritual masih tetap diadakan, tapi perlakuan masyarakat sekitar terhadap si penderita menjadi negatif. Penderita biasanya ditolak dan diasingkan, karena sedikit banyak dianggap berbahaya atau membawa akibat negatif bagi sekitarnya. Namun bisa saja pada beberapa kasus, penderitanya malah dianggap sebagai sebagai Nabi atau wakil Tuhan sehingga justru menarik banyak pengikut meskipun ajarannya secara logika ttidak mengacu pada akal sehat.

Gangguan mental juga bisa dimaknai bukan penyakit, tetapi sebagai tindakan kriminal seperti yang pernah dipahami oleh masyarakat Inggris. Penderitanya lalu dimasukkan dalam penjara dan mendapatkan perlakuan seperti penjahat pada umumnya.

Gangguan mental pernah dimaknai sebagai ketidakmampuan untuk berpikir rasional. Orang yang terganggu mentalnya dipandang  memiliki pola pikir  irasional. Ini terutam dipengaruhi oleh filsafat rasinalisme dan emperisme yang saat itu memiliki pengaruh yang kuat di Eropa. Oleh karena itu gangguan masih belum dimaknai sebagai sakit.

Dunia medis memberikan pandangan tersendiri terhadap pemahaman mengenai gangguan mental. Dunia medis memandang penderita gangguan mental sebagai betul-betul mengalami sakit. Dunia medis melihat sakit mental sebagai berakar dari sakit kebutuhan, terutama di otak, sehingga penanganan penderita gangguan mental menjadi mirip penderita sakit fisik, yaitu melalui medikasi, hospitalisasi, bahkan operasi/ppembedahan. Pandangan medis ini, sejalan dengan perkembangan ilmu kedokteran dan sampai sekarang ini masih menjadi arus utama yang memengaruhi pemahaman orang mengenai kesehatan mental.

Ilmu perilaku yang semakin berkembang juga memberikan pemahaman tersendiri mengenai gangguan mental. Berdasarkan pandangan ini, penderita gangguan  dimaknai sebagai ketidak mampuan mereka untuk melakukan penyesuain diri yang sesuai  denga realitanya. Individu terganggu karena  memiliki  perilaku yang tidak adaptiff, sehingga penangannya adalah dengan mendidik individu yang bersangkutan untuk menghilangkan perilaku yang tidak adaptiif dan menggantinya dengan perilaku yang lebih adaptif. Menurut pandangan ini, gangguan mental dihubungkan dengan lingkungan (ekologi) individuu sehingga pemulihan individu yyang bersangkutan selalu dikaitkan dengan lingkungannya. Inilah yang menandai penanganan individu yang bergangguan tidak lagi dirumah sakit, tetapi di tengah lingkungan keluarganya.

Masih ada lagi pandangan-pandangan lain mengenai gangguan mental, seperti aliran antipsikiatri yang pendapatnya justru bertolak belakang dengan pandangan medis mengenai sakit mental. Tentu saja pandangan tersebut juga membawa dampak perbedaan dalam penannganan terhadap individu yang mengalami gangguan mental. Memahami setiap pandangan yang muncul mengenai sakit mental menolong kita untuk memiliki gambaran yang menyeluruh dan integral mengenai apa itu gangguan mental yang sesungguhnya. Ini juga akan membantu untuk melakukan upaya-upaya dalam penganan atau treatmen terhadap individu yang mengalami gangguan mental, sebab setiap pandangan yang muncul dan berkembang mengenai gangguan mental, sedikit banyak memiliki kebenaran yang perlu diperhatikan. Apalagi masalah gangguan mental bukanlah semata-mata gejala fisik saja. Masih banyak wilayah-wilayah yang belum terjangkau oleh ilmu pengetahuan dan teknologi yang sat ini dimiliki, sehingga upaya-upaya untuk mewujudkan kesehatan mental , tidak bisa dilakukan berdasarkan pandangan yang berat sebelah saja dari sudut pandang tertentu.

DAFTAR PUSTAKA
v  Siswanto. 2007. Kesehatan Mental “ Konsep, Cakupan dan Perkembangan”. Yogyakarta. Penerbit Andi